Java Framework Quarkus

 

Tujuan Awal Dibuatnya Quarkus

Quarkus dikembangkan oleh Red Hat dengan tujuan utama untuk mengoptimalkan Java dalam lingkungan cloud-native dan serverless, terutama pada platform seperti Kubernetes dan AWS Lambda. Framework ini dirancang agar Java lebih kompetitif dalam ekosistem microservices, yang sebelumnya lebih didominasi oleh bahasa seperti Go dan Node.js karena masalah performa dan konsumsi memori pada Java tradisional.

Beberapa tujuan utama Quarkus:

  1. Startup Time Cepat: Meminimalkan waktu startup aplikasi dengan teknik seperti GraalVM Native Image.

  2. Memory Footprint Rendah: Mengurangi penggunaan memori dibandingkan Java tradisional.

  3. Developer Productivity: Menyediakan pengalaman pengembangan yang lebih cepat dan fleksibel dengan live reload dan Dev Services.

  4. Integrasi dengan Kubernetes dan Cloud-Native Environments: Dibangun dengan pendekatan container-first.

  5. Optimasi untuk GraalVM dan OpenJDK: Bisa dijalankan dalam mode JVM atau native.

     

Tim Pengembang Quarkus

Quarkus dikembangkan oleh Red Hat, perusahaan yang juga berada di balik Jakarta EE, WildFly, dan Hibernate. Framework ini pertama kali dirilis pada 2019 sebagai bagian dari upaya Red Hat untuk membawa Java ke cloud-native dan serverless computing.

Meskipun Red Hat adalah pengembang utama, Quarkus adalah proyek open-source dengan kontribusi dari komunitas global. Beberapa anggota inti dalam pengembangan Quarkus antara lain:

Core Team dari Red Hat:

  1. Emmanuel Bernard - Chief Architect Quarkus

  2. Gavin King - Pencipta Hibernate & Kontributor Quarkus

  3. Stéphane Epardaud - Principal Software Engineer

  4. Georgios Andrianakis - Senior Software Engineer

  5. Clement Escoffier - Ahli Reactive Programming & Quarkus Developer

  6. Loic Mathieu - Software Engineer di Quarkus

  7. Max Rydahl Andersen - Principal Software Engineer, Developer Experience

Selain itu, ada banyak kontributor komunitas yang aktif dalam pengembangan fitur, bug fixes, dan dokumentasi. Kamu bisa melihat daftar lengkap kontributor di GitHub Quarkus:
🔗 https://github.com/quarkusio/quarkus/graphs/contributors

Apakah kamu tertarik untuk berkontribusi dalam proyek Quarkus juga?

 

Perbedaan Quarkus vs Spring vs Jakarta EE (JEE)

AspekQuarkusSpring BootJakarta EE (JEE)
Tujuan UtamaCloud-native, serverless, microservicesGeneral-purpose, enterprise apps & microservicesEnterprise apps, monoliths, dan microservices
Startup TimeSangat cepat (optimized for GraalVM)Cukup cepat, tapi lebih lambat dari QuarkusPaling lambat (tradisional)
Memory UsagePaling rendah (footprint kecil)Lebih besar dari QuarkusPaling besar
DeploymentKubernetes-first, mendukung native imageBisa untuk microservices, tapi lebih beratFokus pada aplikasi enterprise besar
Reactive SupportBuilt-in (Vert.x, Mutiny)Mendukung (Spring WebFlux)Tidak terlalu fokus pada reaktif
Dev ExperienceLive reload bawaan, lightweightPerlu tambahan DevToolsCenderung lebih berat
Dependency Injection (DI)Arc (lebih ringan dari Spring DI)Spring Framework (lebih kompleks)CDI (standar EE)
Native CompilationDidukung penuh (GraalVM Native Image)Terbatas (Spring Native, masih berkembang)Tidak mendukung

Kesimpulan

  • Quarkus → Pilihan terbaik untuk cloud-native dan serverless applications yang butuh start-up cepat dan konsumsi memori rendah.

  • Spring Boot → Fleksibel dan masih menjadi standar industri untuk enterprise applications, dengan dukungan ekosistem yang luas.

  • Jakarta EE (JEE) → Cocok untuk enterprise-level monoliths dengan pendekatan lebih konvensional dan berbasis standar industri.

Jika kamu ingin membangun microservices yang ringan dan cepat untuk cloud-native environments, Quarkus lebih unggul. Namun, Spring Boot masih lebih populer dan matang dalam dunia enterprise.

 

Jawaban apakah Quarkus lebih unggul dari Spring tergantung pada use case dan kebutuhan proyek. Keduanya memiliki keunggulan masing-masing, dan pemilihan framework tergantung pada faktor seperti performansi, ekosistem, kompatibilitas, dan pengalaman pengembang.

📌 Keunggulan Quarkus dibanding Spring

AspekQuarkus 🏆Spring Boot
Startup TimeSuper cepat (ms) dengan native image🚀 Cepat, tapi lebih lambat dari Quarkus
Memory Usage🏋️ Lebih ringan (50-75% lebih hemat)🔋 Lebih besar (karena JVM dan banyak fitur bawaan)
Cloud-Native🌐 Dioptimalkan untuk Kubernetes & serverless🌍 Bisa berjalan di cloud tapi tidak se-optimal Quarkus
Native CompilationDukungan penuh untuk GraalVM🔧 Ada Spring Native, tapi masih dalam tahap berkembang
Reactive Support🔥 Built-in support (Mutiny, Vert.x)⚡ Spring WebFlux (butuh konfigurasi tambahan)
Live Coding🎯 Instant reload bawaan tanpa restart aplikasi🔄 Harus pakai Spring DevTools
Footprint🏆 Lebih kecil, ideal untuk container🔋 Lebih besar, memerlukan tuning
Dependency Injection (DI)🌿 Lebih ringan (Arc, berbasis CDI)🌱 Lebih kompleks (Spring DI)

📌 Keunggulan Spring dibanding Quarkus

AspekQuarkusSpring Boot 🏆
Ekosistem & Library📦 Masih berkembang🏆 Ekosistem terbesar (Spring Cloud, Spring Security, dll.)
Enterprise Adoption🚀 Masih baru, belum banyak digunakan di perusahaan besar🏢 Sudah jadi standar industri untuk enterprise apps
Community Support📈 Berkembang cepat, tapi masih kalah luas👨‍💻 Dukungan komunitas dan dokumentasi lengkap
Integrasi dengan Database🔗 Mendukung Hibernate, Panache, dll.🏆 Spring Data JPA lebih matang
Learning Curve📖 Lebih simpel, terutama untuk microservices📚 Banyak materi pembelajaran, cocok untuk pemula

Kesimpulan: Kapan Menggunakan Quarkus atau Spring?

Use CasePilih QuarkusPilih Spring Boot
Microservices Cloud-NativeIdeal, karena startup cepat & memory kecil✅ Bisa, tapi kurang optimal dibanding Quarkus
Serverless (AWS Lambda, GCP Functions)Lebih cocok, karena startup time super cepat❌ Tidak terlalu optimal
Enterprise Monolithic Apps❌ Masih bisa, tapi kurang cocokPilihan terbaik, ekosistem lengkap
Reactive ProgrammingDukungan built-in (Mutiny, Vert.x)Spring WebFlux mendukung, tapi perlu lebih banyak konfigurasi
Banyak Third-Party Dependencies❌ Ekosistem masih berkembangLebih unggul dengan banyak integrasi Spring Cloud
Proyek baru tanpa beban legacy✅ Bisa jadi pilihan✅ Masih dominan di industri

💡 Jadi, Mana yang Lebih Unggul?

  • Jika kamu butuh microservices cloud-native, startup cepat, dan ringan, Quarkus lebih unggul.

  • Jika kamu ingin fleksibilitas, ekosistem luas, dan standar industri yang matang, Spring Boot tetap yang terbaik.

Jika proyekmu berorientasi pada cloud-native, Kubernetes, dan serverless, Quarkus adalah pilihan yang lebih modern. Namun, untuk aplikasi enterprise yang butuh stabilitas dan ekosistem luas, Spring Boot masih menjadi raja.

Mau coba Quarkus atau tetap dengan Spring Boot? 🚀

 

Sumber Belajar Quarkus

Untuk memulai belajar Quarkus, berikut beberapa sumber terpercaya yang dapat Anda manfaatkan:

1. Dokumentasi Resmi Quarkus

Dokumentasi ini menyediakan panduan lengkap, mulai dari dasar hingga fitur-fitur lanjutan. Anda dapat memulai dengan panduan "Getting Started" yang akan membantu Anda membuat aplikasi pertama menggunakan Quarkus.

2. Tutorial Video

Belajar melalui video dapat mempermudah pemahaman konsep dan praktik. Berikut beberapa tutorial video yang direkomendasikan:​

  • Membuat CRUD Sederhana di Quarkus Menggunakan Entity ORM (Bahasa Indonesia):

  • Quarkus Full Course Tutorial:

  • Quarkus for Beginners:

3. Kursus Online

Jika Anda mencari kursus yang lebih terstruktur, beberapa platform e-learning menawarkan kursus Quarkus. Pastikan untuk memilih kursus dari instruktur yang berpengalaman dan memiliki ulasan positif.​

4. Artikel dan Blog

Membaca artikel dari praktisi dapat memberikan wawasan tambahan. Salah satu artikel yang direkomendasikan adalah:​

5. Proyek Contoh

Mempelajari kode dari proyek nyata dapat membantu pemahaman Anda. Repositori berikut menyediakan contoh aplikasi Quarkus dasar:Microsoft Learn+1https://www.tempmail.us.com+1

Semoga sumber-sumber di atas membantu Anda dalam memulai perjalanan belajar Quarkus. Selamat belajar!

 

 

 

 

 

 

Comments

Popular posts from this blog

Numpang Kerja Remote dari Bandung Creative Hub

Numpang Kerja Remote dari Bandung Digital Valley

Cara Decompile berkas Dex dan Apk Android