Tujuan Awal Dibuatnya Quarkus
Quarkus dikembangkan oleh Red Hat dengan tujuan utama untuk mengoptimalkan Java dalam lingkungan cloud-native dan serverless, terutama pada platform seperti Kubernetes dan AWS Lambda. Framework ini dirancang agar Java lebih kompetitif dalam ekosistem microservices, yang sebelumnya lebih didominasi oleh bahasa seperti Go dan Node.js karena masalah performa dan konsumsi memori pada Java tradisional.
Beberapa tujuan utama Quarkus:
-
Startup Time Cepat: Meminimalkan waktu startup aplikasi dengan teknik seperti GraalVM Native Image.
-
Memory Footprint Rendah: Mengurangi penggunaan memori dibandingkan Java tradisional.
-
Developer Productivity: Menyediakan pengalaman pengembangan yang lebih cepat dan fleksibel dengan live reload dan Dev Services.
-
Integrasi dengan Kubernetes dan Cloud-Native Environments: Dibangun dengan pendekatan container-first.
-
Optimasi untuk GraalVM dan OpenJDK: Bisa dijalankan dalam mode JVM atau native.
Tim Pengembang Quarkus
Quarkus dikembangkan oleh Red Hat, perusahaan yang juga berada di balik Jakarta EE, WildFly, dan Hibernate. Framework ini pertama kali dirilis pada 2019 sebagai bagian dari upaya Red Hat untuk membawa Java ke cloud-native dan serverless computing.
Meskipun Red Hat adalah pengembang utama, Quarkus adalah proyek open-source dengan kontribusi dari komunitas global. Beberapa anggota inti dalam pengembangan Quarkus antara lain:
Core Team dari Red Hat:
-
Emmanuel Bernard - Chief Architect Quarkus
-
Gavin King - Pencipta Hibernate & Kontributor Quarkus
-
Stéphane Epardaud - Principal Software Engineer
-
Georgios Andrianakis - Senior Software Engineer
-
Clement Escoffier - Ahli Reactive Programming & Quarkus Developer
-
Loic Mathieu - Software Engineer di Quarkus
-
Max Rydahl Andersen - Principal Software Engineer, Developer Experience
Selain itu, ada banyak kontributor komunitas yang aktif dalam pengembangan fitur, bug fixes, dan dokumentasi. Kamu bisa melihat daftar lengkap kontributor di GitHub Quarkus:
🔗 https://github.com/quarkusio/quarkus/graphs/contributors
Apakah kamu tertarik untuk berkontribusi dalam proyek Quarkus juga?
Perbedaan Quarkus vs Spring vs Jakarta EE (JEE)
Aspek | Quarkus | Spring Boot | Jakarta EE (JEE) |
---|---|---|---|
Tujuan Utama | Cloud-native, serverless, microservices | General-purpose, enterprise apps & microservices | Enterprise apps, monoliths, dan microservices |
Startup Time | Sangat cepat (optimized for GraalVM) | Cukup cepat, tapi lebih lambat dari Quarkus | Paling lambat (tradisional) |
Memory Usage | Paling rendah (footprint kecil) | Lebih besar dari Quarkus | Paling besar |
Deployment | Kubernetes-first, mendukung native image | Bisa untuk microservices, tapi lebih berat | Fokus pada aplikasi enterprise besar |
Reactive Support | Built-in (Vert.x, Mutiny) | Mendukung (Spring WebFlux) | Tidak terlalu fokus pada reaktif |
Dev Experience | Live reload bawaan, lightweight | Perlu tambahan DevTools | Cenderung lebih berat |
Dependency Injection (DI) | Arc (lebih ringan dari Spring DI) | Spring Framework (lebih kompleks) | CDI (standar EE) |
Native Compilation | Didukung penuh (GraalVM Native Image) | Terbatas (Spring Native, masih berkembang) | Tidak mendukung |
Kesimpulan
-
Quarkus → Pilihan terbaik untuk cloud-native dan serverless applications yang butuh start-up cepat dan konsumsi memori rendah.
-
Spring Boot → Fleksibel dan masih menjadi standar industri untuk enterprise applications, dengan dukungan ekosistem yang luas.
-
Jakarta EE (JEE) → Cocok untuk enterprise-level monoliths dengan pendekatan lebih konvensional dan berbasis standar industri.
Jika kamu ingin membangun microservices yang ringan dan cepat untuk cloud-native environments, Quarkus lebih unggul. Namun, Spring Boot masih lebih populer dan matang dalam dunia enterprise.
Jawaban apakah Quarkus lebih unggul dari Spring tergantung pada use case dan kebutuhan proyek. Keduanya memiliki keunggulan masing-masing, dan pemilihan framework tergantung pada faktor seperti performansi, ekosistem, kompatibilitas, dan pengalaman pengembang.
📌 Keunggulan Quarkus dibanding Spring
Aspek | Quarkus 🏆 | Spring Boot |
---|---|---|
Startup Time | ⚡ Super cepat (ms) dengan native image | 🚀 Cepat, tapi lebih lambat dari Quarkus |
Memory Usage | 🏋️ Lebih ringan (50-75% lebih hemat) | 🔋 Lebih besar (karena JVM dan banyak fitur bawaan) |
Cloud-Native | 🌐 Dioptimalkan untuk Kubernetes & serverless | 🌍 Bisa berjalan di cloud tapi tidak se-optimal Quarkus |
Native Compilation | ✅ Dukungan penuh untuk GraalVM | 🔧 Ada Spring Native, tapi masih dalam tahap berkembang |
Reactive Support | 🔥 Built-in support (Mutiny, Vert.x) | ⚡ Spring WebFlux (butuh konfigurasi tambahan) |
Live Coding | 🎯 Instant reload bawaan tanpa restart aplikasi | 🔄 Harus pakai Spring DevTools |
Footprint | 🏆 Lebih kecil, ideal untuk container | 🔋 Lebih besar, memerlukan tuning |
Dependency Injection (DI) | 🌿 Lebih ringan (Arc, berbasis CDI) | 🌱 Lebih kompleks (Spring DI) |
📌 Keunggulan Spring dibanding Quarkus
Aspek | Quarkus | Spring Boot 🏆 |
---|---|---|
Ekosistem & Library | 📦 Masih berkembang | 🏆 Ekosistem terbesar (Spring Cloud, Spring Security, dll.) |
Enterprise Adoption | 🚀 Masih baru, belum banyak digunakan di perusahaan besar | 🏢 Sudah jadi standar industri untuk enterprise apps |
Community Support | 📈 Berkembang cepat, tapi masih kalah luas | 👨💻 Dukungan komunitas dan dokumentasi lengkap |
Integrasi dengan Database | 🔗 Mendukung Hibernate, Panache, dll. | 🏆 Spring Data JPA lebih matang |
Learning Curve | 📖 Lebih simpel, terutama untuk microservices | 📚 Banyak materi pembelajaran, cocok untuk pemula |
Kesimpulan: Kapan Menggunakan Quarkus atau Spring?
Use Case | Pilih Quarkus ✅ | Pilih Spring Boot ✅ |
---|---|---|
Microservices Cloud-Native | ✅ Ideal, karena startup cepat & memory kecil | ✅ Bisa, tapi kurang optimal dibanding Quarkus |
Serverless (AWS Lambda, GCP Functions) | ✅ Lebih cocok, karena startup time super cepat | ❌ Tidak terlalu optimal |
Enterprise Monolithic Apps | ❌ Masih bisa, tapi kurang cocok | ✅ Pilihan terbaik, ekosistem lengkap |
Reactive Programming | ✅ Dukungan built-in (Mutiny, Vert.x) | ✅ Spring WebFlux mendukung, tapi perlu lebih banyak konfigurasi |
Banyak Third-Party Dependencies | ❌ Ekosistem masih berkembang | ✅ Lebih unggul dengan banyak integrasi Spring Cloud |
Proyek baru tanpa beban legacy | ✅ Bisa jadi pilihan | ✅ Masih dominan di industri |
💡 Jadi, Mana yang Lebih Unggul?
-
Jika kamu butuh microservices cloud-native, startup cepat, dan ringan, Quarkus lebih unggul.
-
Jika kamu ingin fleksibilitas, ekosistem luas, dan standar industri yang matang, Spring Boot tetap yang terbaik.
Jika proyekmu berorientasi pada cloud-native, Kubernetes, dan serverless, Quarkus adalah pilihan yang lebih modern. Namun, untuk aplikasi enterprise yang butuh stabilitas dan ekosistem luas, Spring Boot masih menjadi raja.
⚡ Mau coba Quarkus atau tetap dengan Spring Boot? 🚀
Sumber Belajar Quarkus
Untuk memulai belajar Quarkus, berikut beberapa sumber terpercaya yang dapat Anda manfaatkan:
1. Dokumentasi Resmi Quarkus
Dokumentasi ini menyediakan panduan lengkap, mulai dari dasar hingga fitur-fitur lanjutan. Anda dapat memulai dengan panduan "Getting Started" yang akan membantu Anda membuat aplikasi pertama menggunakan Quarkus.
-
Panduan Memulai:
-
Daftar Panduan Lengkap:
2. Tutorial Video
Belajar melalui video dapat mempermudah pemahaman konsep dan praktik. Berikut beberapa tutorial video yang direkomendasikan:
-
Membuat CRUD Sederhana di Quarkus Menggunakan Entity ORM (Bahasa Indonesia):
-
Quarkus Full Course Tutorial:
-
Quarkus for Beginners:
3. Kursus Online
Jika Anda mencari kursus yang lebih terstruktur, beberapa platform e-learning menawarkan kursus Quarkus. Pastikan untuk memilih kursus dari instruktur yang berpengalaman dan memiliki ulasan positif.
4. Artikel dan Blog
Membaca artikel dari praktisi dapat memberikan wawasan tambahan. Salah satu artikel yang direkomendasikan adalah:
-
Quarkus Basics for Beginners:
5. Proyek Contoh
Mempelajari kode dari proyek nyata dapat membantu pemahaman Anda. Repositori berikut menyediakan contoh aplikasi Quarkus dasar:Microsoft Learn+1https://www.tempmail.us.com+1
-
Belajar Quarkus Dasar: https://github.com/ProgrammerZamanNow/belajar-quarkus-dasar
Semoga sumber-sumber di atas membantu Anda dalam memulai perjalanan belajar Quarkus. Selamat belajar!
Comments
Post a Comment