Skip to main content

Quarkus REST API vs Spring REST API

 

Perbedaan REST API di Quarkus dan Spring Boot

REST API adalah salah satu komponen utama dalam pengembangan aplikasi berbasis web dan microservices. Dua framework utama yang sering digunakan dalam pengembangan REST API di ekosistem Java adalah Quarkus dan Spring Boot. Masing-masing framework memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda sesuai dengan kebutuhan proyek. Artikel ini akan membahas perbedaan REST API di Quarkus dan Spring Boot, serta keunggulan dan kelemahan masing-masing.

1. Pendekatan dalam Implementasi REST API

Quarkus (JAX-RS)

Quarkus menggunakan JAX-RS (Jakarta RESTful Web Services) sebagai standar utama untuk membangun REST API. JAX-RS adalah bagian dari Jakarta EE dan banyak digunakan dalam aplikasi berbasis enterprise.

Contoh kode REST API di Quarkus:

import jakarta.ws.rs.GET;
import jakarta.ws.rs.Path;
import jakarta.ws.rs.Produces;
import jakarta.ws.rs.core.MediaType;

@Path("/hello")
public class HelloResource {
    @GET
    @Produces(MediaType.TEXT_PLAIN)
    public String hello() {
        return "Hello from Quarkus!";
    }
}

Spring Boot (Spring Web)

Spring Boot menggunakan Spring Web (Spring MVC) untuk membangun REST API. Spring Web memiliki banyak fitur tambahan di luar REST API, termasuk dukungan MVC dan WebFlux untuk reaktivitas.

Contoh kode REST API di Spring Boot:

import org.springframework.web.bind.annotation.GetMapping;
import org.springframework.web.bind.annotation.RequestMapping;
import org.springframework.web.bind.annotation.RestController;

@RestController
@RequestMapping("/hello")
public class HelloController {
    @GetMapping
    public String hello() {
        return "Hello from Spring Boot!";
    }
}

2. Perbandingan Kelebihan dan Kekurangan

Berikut adalah perbandingan berdasarkan beberapa aspek penting:

AspekQuarkus (JAX-RS)Spring Boot (Spring Web)
Startup Time⚡ Sangat cepat (~0.5-1s)🐢 Lebih lambat (~2-5s)
Memory Usage🏋️ Lebih kecil (70-100MB)📦 Lebih besar (250-300MB)
Standarisasi✅ Mengikuti standar Jakarta EE (JAX-RS)❌ Tidak mengikuti standar resmi
Ketersediaan Fitur⚠️ Fitur bawaan lebih minimal✅ Banyak fitur bawaan
Optimasi Cloud-Native✅ Lebih optimal untuk Kubernetes dan serverless❌ Lebih berat di cloud
Kemudahan Migrasi✅ Mudah dipindahkan ke Jakarta EE lainnya❌ Bergantung pada ekosistem Spring
Dukungan Ekosistem❌ Ekosistem lebih kecil dibandingkan Spring✅ Ekosistem luas dan matang
Dukungan Reactive⚡ Native support dengan Mutiny✅ Spring WebFlux tersedia
Kemudahan Konfigurasi✅ Konfigurasi lebih sederhana❌ Konfigurasi lebih kompleks
Hot Reload🔥 Instan dengan Dev Mode❌ Perlu restart ulang

3. Kapan Memilih Quarkus atau Spring Boot?

Gunakan Quarkus jika:

✅ Aplikasi membutuhkan startup cepat dan memory usage kecil. ✅ Menggunakan Kubernetes atau serverless environments. ✅ Lebih suka menggunakan standar Jakarta EE dan JAX-RS. ✅ Butuh native image dengan GraalVM untuk performa tinggi.

Gunakan Spring Boot jika:

✅ Memerlukan ekosistem Spring yang luas (Spring Security, Spring Data, dll). ✅ Butuh fitur tambahan seperti Spring WebFlux untuk reaktivitas. ✅ Proyek sudah menggunakan Spring sebelumnya, sehingga transisi lebih mudah. ✅ Memerlukan banyak integrasi dengan third-party library yang didukung Spring.

Kesimpulan

Quarkus dan Spring Boot sama-sama kuat dalam membangun REST API, tetapi keduanya memiliki fokus dan tujuan yang berbeda. Jika Anda mencari performa tinggi dengan footprint kecil dan optimasi cloud-native, Quarkus adalah pilihan yang lebih baik. Namun, jika Anda memerlukan ekosistem yang luas dengan banyak fitur bawaan dan integrasi yang matang, Spring Boot tetap menjadi pilihan utama. Pemilihan framework terbaik sangat tergantung pada kebutuhan proyek Anda!


Comments

Popular posts from this blog

Numpang Kerja Remote dari Bandung Creative Hub

Semalam kemarin (09 Januari 2019) tidak sengaja kami sekeluarga lewat Bandung Digital Hub saat pulang dari Fish Wow Cheeseee  yang di Jl. Lombok. Bandung Digital Hub ini sendiri berlokasi tidak jauh dari dari tempat kami makan tersebut, yaitu berlokasi di Jl. Laswi No.7, Kacapiring, Batununggal, Kota Bandung, Jawa Barat 40271. Berhubung untuk bulan Januari 2019 ini sedang tidak masuk ke kantor maka saya putuskan untuk besoknya (hari ini 09 Januari 2019) nyoba untuk bekerja remote dari Bandung Digital Hub , apalagi istri yang kebetulan follower pak Ridwan Kamil di Instagram juga Facebook dan tampaknya pernah lihat ulasan mengenai tempat ini sehingga tampak antusias supaya saya datang ketempat ini ini dan mencoba bekerja dari gedung creative hub dan coworking yang keren ini.  Tempat Parkir Masalah utama saat kita datang ke coworking space terutama yang berlokasi di Bandung (atau mungkin kota-kota lainnya) adalah lahan parkir, kadang lahan parkir ...

Numpang Kerja Remote dari Bandung Digital Valley

Satu lagi co-working place  gratisan dan keren yang cukup populer dikota Bandung, co-working place yang juga memberikan fasilitas tempat kerja (co-working place) dan fitur-fitur menarik lainnya,  co-working place keren  ini adalah Bandung Digital Valley atau yang sering disingkat BDV . C o-working place  Bandung Digital Valley ini  merupakan bagian dari Telkom , mulai aktif digunakan dari sekitar tahun 2012 lalu .  Tempat ini biasanya menjadi tempat favorit bagi para pengiat startup, freelancer, dan mahasiswa . Gedung BDV Gedung BDV Gedung BDV Co-working space Bandung Digital Valley ini sendiri berlokasi di Menara Bandung Digital Valley, Jl. Gegerkalong Hilir No.47, Sukarasa, Sukasari, Kota Bandung, Jawa Barat, detailnya bisa dilihat di Google map berikut. Pemandangan jalan setelah pintu satpam. Free Co-working Space Membership Untuk mulai menggunakan fasilitas co-working space ini secara gratis maka yang pe...

Membuat Authentikasi Berbasis Token pada Spring Boot dengan Spring Security dan JWT

Setelah beberapa kali mencari tutorial tentang otentikasi aplikasi web Spring Boot dengan menggunakan JWT yang mudah dipahami akhirnya saya menemukan artikel berbahasa Inggris tapi sangat mudah dipahami  dan diikuti, artikel tersbut berada disini , dengan judul " Spring Boot Token based Authentication with Spring Security & JWT ". Untuk memudahkan orang-orang yang terbiasa membaca artikel dalam bahasa indonesia (termasuk saya sendiri), artikel ini saya buat dan susun ulang (artikel aslinya tidak tertulis dengan runtut dan dapat membuat pemula bingung dengan berbagai error yang muncul) supaya lebih mudah untuk diikuti dan dapat di gunakan bersama. Applikasi yang akan kita buat adalah aplikasi web yang setiap endpoint-nya hanya bisa di akses oleh role tertentu. 1. Tools Yang Diperlukan IntelliJ Idea text editor. Spring Assistant Plugin. Postman. PostgreSQL + DBeaver. Min Java 8 Spring Boot 2.1.8 (dengan Spring Security, Spring Web, Spring Data JPA). jjwt 0.9.1. Maven 3.6.1....